boneka
[PR]ハッシュタグで盛り上がろう
Air
[PR] 無料で楽しくタイピング
music
jam
Sekolah yg bebas asap rokok
Perlahan tapi pasti, guru-guru di
tempat kami bekerja mulai berhenti merokok. Tinggal tersisa satu orang
lagi guru maka 100% guru sekolah bukan perokok. Sebenarnya sekolah telah
menerapkan peraturan agar seluruh warga dan tamu sekolah tidak merokok
di kawasan sekolah, namun lebih asyik lagi jika seluruh guru benar-benar
berhenti merokok.
Apakah berhenti merokok sulit?
Biar saya jawab pertanyaan ini, sulit!
Saya mulai merokok dari SD hingga bulan Ramadhan 1434 H kemarin. Momen
tak terhindarkan dari rokok adalah setelah makan dan ngelembur di
depan komputer. Setelah makan jika tidak merokok akan terasa seolah
belum makan. Begitu pula dengan mengerjakan tugas di depan komputer,
serasa lemah dan mudah mengantuk tanpa rokok. Versi saya semua perokok
pasti ingin berhenti merokok dengan mempertimbangkan aspek kesehatan.
Namun jangan berharap impian ini mudah diraih.
Saya berhenti karena berbagai pertimbangan diantaranya yaitu;
1. Faktor profesi. Saya sebelumnya berat
melarang siswa merokok. Jelas saja karena saya pun merokok! Bagaimana
bisa saya melarang mereka sedangkan saya sendiri perokok berat. Hal ini
mirip dengan permintaan untuk disiplin pada siswa sedangkan gurunya
gandrung terlambat! Saya kerap berhati-hati dalam berbicara mengenai
rokok karena kemurkaan Tuhan ada pada orang yang berkata namun tidak
diperbuatnya.
2. Faktor kesehatan. Tentu saja rokok itu
berbahaya bagi kesehatan meski banyak perokok yang terlihat sehat-sehat
saja. Perlu diketahui banyak intervensi dari pihak rokok terhadap
regulasi yang akan menyatakan bahwa nikotin itu adiktif. Buruknya efek
rokok dilawan dengan pencitraan melalui iklan dan sponsorship berbagai kegiatan
olahraga, musik, hingga budaya. Lucu juga bagaimana rokok jadi sponsor
kegiatan olahraga. Lelucon yang menyayat hati!
3. Faktor ekonomi. Setiap tahun pajak dan
cukai rokok selalu naik. Sebungkus rokok jika dibelikan bahan makanan
pokok maka itu akan cukup untuk menutupi jatah 2 kali makan kita sehari.
Tapi dengan catatan kita masak sendiri dan menu murah bergizi ya :D.
Hal yang menarik harga rokok di New York adalah 12 dollar! Jelas
kebijakan ini diterapkan agar generasi muda yang dibidik sebagai pasar
baru rokok dapat berhenti.
4. Faktor keluarga. Saya tidak ingin
anak, keluarga, dan orang terdekat merokok. Maka saya harus menjadi
contoh dalam berhenti merokok. Saya selanjutnya ingin melawan industri
rokok yang sudah mewabah di Indonesia. Bayangkan rokok dianggap budaya
leluhur Indonesia, padahal bukan! Industri rokok ingin menanamkan stigma
bahwa tanpa rokok kegiatan olahraga dan budaya akan mengalami
kemunduran, padahal tidak!
Sumber:https://panjiirfan.wordpress.com/2013/10/20/sekolah-bebas-asap-rokok/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
BUNGA
[PR] 楽しくタイピング練習!
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar